Menurut CNN (grafik datas) upah di China lebih besar daripada disini, tapi buruh China berbondong-bondong pindah ke Indonesia menurut politisi senior Sri Bintang Pamungkas. Akibat "one child policy" jumlah pria disana lebih banyak dari jumlah wanita. Karena mengingat gadis Indonesia terkenal cantik dan ramah, mungkin ini menjadi magnet dari serbuan buruh China.
Negara Republik Rakyat Cina (RRC) berencana mengirimkan 10 juta rakyatnya ke Indonesia, sebagaimana pernah dinyatakan Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong, di Auditorium FISIP UI.
Eksodus imigram China ke Indonesia ternyata telah dipersiapkan oleh Presiden Jokowi dan Gubernur Ahok. Bahkan menurut Politisi senior Sri Bintang Pamungkas dalam akun twitternya @SB_Pamungkas mengatakan, para imigran China yang menyerbu Indonesia telah disiapkan pekerjaan dan tempat tinggal.
“Petruk Awi dan Gareng Ahok terus berbenah membangun Kondominium, Apartemen dan Rumah Susun untuk menampung imigran-imigran China,” kicau Sri Bintang.Tak hanya itu, para imigran yang di impor dari China ini pun telah disiapkan Kartu Tanda Pendudkuk (KTP) aspal yang telah direstui Presiden. Modus yang selama ini dilakukan oleh penguasa menurut Sri Bintang adalah dengan menjadikan imigran sebagai wisatawan status bebas VISA.
Modus tersebut terlihat djelas dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia, khususnya dari China. Jumlah wisatawan naik mencapai 4,1 juta pada 2015, di antaranya 1,5 juta CINA RRC, lalu naik menjadi 5,2 pada 2016 dan 6.5 juta di tahun 2017.“Orang-orang China ini tinggal memilih mau menetap di mana?. Apartemen, dan lain-lain sudah menunggu. Siap dihuni,” tulis Sri Bintang.
Keberadaan imigran China memang terlihat tidak mencolok, hal ini karena imigran tersebut disebar di seluruh wilayah Indonesia, diberikan pekerjaan untuk menutupi keberadaan mereka. “Agar tak tampak, kepada China-China sudah disiapkan pula lapangan kerja,” tandas Sri Bintang.
Sri Bintang, dalam tweet-an nya tersebut merasa heran dengan ulah Presiden Jokowi, yang justru menganak-emaskan Imigran China, ketimbang memberikan pekerjaan kepada warga pribumi. Malah, warga pribumi justru dimiskinkan dengan sengaja oleh sang penguasa.
Dalih lainnya yang dipakai untuk mengirimkan 10 juta orang ke Indonesia adalah pertukaran pelajar, yang menurut Sri Bintang juga sangat tidak masuk akal. Dimana pada masa lalu saat dilaksanakannya program AFS/American Friendship Society -suatu program pertukaran pemuda/mahasiswa Indonesia-Amerika- , untuk bisa berkunjung selama beberapa bulan dalam lingkungan keluarga dalam kedua negara. Yang berpartisipasi dalam program tersebut hanyalah beberapa belas atau puluhan saja setahun
Sedangkan dalam program kali ini jumlah yang rencana dikirimkan ke Indonesia sungguh tidak masuk akal, kalau hanya untuk disebut sebagai program pertukaran pelajar. Jumlah yang mencapai 10 juta orang ini dinilai Bintang sebagai suatu misi “Migrasi Cina Terselubung” untuk sebanyak-banyaknya memasukkan Warga Negara Cina ke Indonesia. Menjadikan Indonesia seperti Singapura, yang mana asalnya pribumilah yang menjadi mayoritas, berubah orang-orang Cina yang menjadi mayoritas. Dan kemudian pribumi tersingkir dari sektor-sektor penting di negara tersebut.
No comments:
Post a Comment